Kamis, 28 Februari 2013

Kecupan di Bawah Pelangi



Kecupan di Bawah Pelangi
Semoga hari ini engkau bangun dengan senyum merkah di bibir manismu . Senyum yang menjadikan kau semangat dan senang menjalani kehidupan yang kan kau jalani hari ini. Senyum yang kan membawamu  pada kenikmatan hidup  yang berwarna- warni. Senyum yang kan memberikan percikan cahaya kedamaian pada kedalaman hatimu  yang suci. Dan dengan percikan cahaya itu kan kau temukan taburan kebahagian dalam setiap inci rerantingan yang berdaun hijau kemilau. Yang dalam setiap lembarnya terdapat embun-embun  yang sejuk, dingin, segar, dan menenangkan bagi setiap mata yang memandanginya. Dan semoga,  kau adalah orang  yang paling beruntung hari ini. 
“ bukan begitu, sayang….”
Pagi ini aku bangun dengan selembar kertas yang berlukiskan senyuman yang terpancar tulus. Ku lihat lekat-lekat lukisan itu, ku coba baca senyuman itu dari risalah bibirnya yang cantik. Terus aku buka semakin dalam tentang senyumannya itu, hingga fikiranku buntu pada ketakjuban senyumannya yang sedap. Dan kedua bibirku berucap sendiri:
“Kau cantik banget, sayang…”
Senyuman yang kau pancarkan memang bener-bener indah. Beda dari senyuman para pembajak cinta. Aku dapat rasakan itu dari risalah bibirmu yang tulus.
Aku jejaki semilir kelabu senyummu yang deras
Dari lembaran kusam yang kasat mata
Terpotong-potong  karna lemahnya pandangan yang mendosa
Namun terus aku rangkai dari kalimat yang tak kumengarti
Yang kau sampaikan dari risalah bibirmu yang cantik
Dalam telaga matamu yang tenang
Tersampaikan satu ketulusan yang suci
“ kau perempuan idamanku…”
Di atas ranjangku aku masih males-malesan untuk beranjak. Sebenarnya bukan karena empuk atau enak ada di atas ranjangku ini, jika harus jujur tentang tempat tidurku ini, aku pasti mati kualat. Karna menahan malu. Tau gak kenapa? Duh…. Pokoknya jauh sih, dari bayangan yang ada dalam bayanganmu saat ini… ( jauh lebih jellek…) makanya aku gak mau cerita, biar aku gak mati kualat. Hehehe… tau gak kenapa, pagi ini aku gak mau bangun-bangun dari tempat tidurku yang tak menyenangkan ini..? kar…na lukisan dalam kertas itu.. yeps! Bener. Lukisan itu telah membuatku bener-bener terbius dalam senyumannya yang anggun. Senyuman yang membuat hati ini terketuk-ketuk untuk terus melihatnya. Wah… pokoknya gak bikin bosan dech…. Kenapa pakek bosan. Wong melihatnya adalah kedamaian dan menikmatinya adalah keindahan.
Apalagi pagi ini cuaca agak sedikit mendung, kurasakan rintik-rintik hujan yang terun dengan begitu pelannya. Menambah porsi motku untuk terus melihat lukisan dalam kertas itu. Dan dalam lingkaran kedinginan pagi ini, terdengar musik yang teralun indah dari handpondku yang aku beli sejak aku lulus dari bangku sekolah MTs. Makin nambah keinginan untuk berlama-lama memandangi dan menikmati senyuman dalam lukisan itu.
Ketulusan dan manisnya yang membuatku kerasan melihat lukisan itu,tak bosan-bosan jika melihatnya, pasti pingin nambah jatah waktu untuk sekedar melihatnya. apalagi menikmatinya.. hehehehe…
Begitulah keadaanku setiap hari, dan semoga keadaaanmu lebih dari yang aku rasakan.. seperti senyumu yang selalu membuatku semangat, senang dan tenag jika melihatnya. Apalagi merasakan dan menikmatinya bersamamu.. pasti akan jauh lebih dari yang aku rasakan saat ini…
Aku sangat muak jika mengingat kata-kata temanku kemaren yang mengatkan bahwa: perempuan adalah racun dunia, perempuan adalah penghancur, perempuan adalah sebab munculnya masalah, bikin repot dan Cuma bisa bisingin telinga. Ingin sekali aku membunuh perlahan kalimat itu dalam benakku, namun tak bisa. Karena selalu mengaong-ngaong dalam fikiranku, tersa  mau memuncrat keluar dari benakku seakan menjadi predator yang siap menyantap semua benda yang ada disektarnya. Karena kenapa, masak dia dengan sombongnya mengatakn bahwa wanita adalah racun dunia tanpa membatasi perempuan yang bagaimana. Tau-taunya dia bilang semua wanita. Rendah banget sich dia menilai perempuan. Apa dia gak tau kalau yang melahirkannya adalah seorang perempuan alias ibu.
Kenapa aku sangat memberontak dengan kata-kata itu, karena apa yang aku rasakan sejauh ini, hidup dalam pelukan cinta seorang wanita sengatlah menenangkan dan mendamaikan hati. Sungguh aku merasakan kalau anuhgrah terbesarku saat ini adalah nyawa cintaNya yang terus mengalir dalam aliran darahku dan detak jantungku yang selalu menyebut dan memanggilNya dalam kerinduan. Dan dalam ujud yang nyata terdapat dalam seorang wanita yang aku cintai dan kusayangi. Jadi sangatlah salah sekali jika ada yang masih mau mengatakan wanita adalah racun dunia. Penghancur, penyebab dari segala masalah dan yang lainnya. “ masak cantik-cantik dibilang racun sich..?? gak logis,kan…?!”
Bukan aku membela seorang wanita, tapi memang sebarnaya tak ada sepersenpun dalam hati perempuan terdapat racun yang dapat membongkar dan membius orang menjadi lemah dan tak berdaya. Yang membuat lemah dan tak berdaya adalah karna dirinya yang tak mampu melawan ambisinya pada keinginannya.
Sebenarnya tak ada perbedaan antara wanita dan laki-laki. Banyak dikalangan kita yang sering mengklaim bahwa wanita jauh lebih rendah dan sempit ruang geraknya dalam kehidupan sehari-hari dari pada laki-laki. Sering kali perempuan terpaksa terpojok karena dijadikan warga kelas dua, baik dalam rumah tangga maupun dilingkungan masyarakat, di kondisikan untuk menerima dan mengalah lantaran sejak kecil sebagian besar dari kita tidak dididik dan tidak di biasakan untuk memiliki daya tawar argumen yang kuat, kita tumbuh dalam atsmutfer yang selalu menawarkan ketidakberdayaan sehingga sejak kecil posisi tawar kita juga rendah/lemah. Tak heran, untuk banyak orang meyakini, citra perempuan sebagai warga kelas dua sangat sulit untuk menggeser dalam pandangn masyarakat, apalagi merubahnya. Dan dalam realita sebanarnya tak ada perbedan perempuan dan laki-laki. Perempuan diciptakan untuk laki-laki, dan laki tak bisa hidup tanpa perempuan.
Dan, perempuan di ciptakan bukan hanya sebagai alat instrumentasi seksual demi terpuasnya keinginan laki-laki saja. Dengan bentuk tubuh yang jauh lebih indah dari orang laki, kulitnya, paras, rupa dan tingkahnya yang libih sedap dari pandangan seorang laki-laki. Tidak hanya untuk dinikmati saja. Pasti Tuhan punya maksud yang jauh lebih berharaga, juah lebih berharkat. Dan jauh lebih indah dari itu ( kalau gak ada yang namanya perempuan di dunia ini, kasihan banget dong para adam-adam. Masak jeruk makan jeruk. Hehehehe…)
Masih banyak yang memfones bahwa wanita dan laki-laki adalah jauh berbeda. Anak perempuan dan anak laki-laki derajat statusnya tak sama, kalau perempuan tetap berakhir di tiga titik domistik saja: dapur, kasur, dan sumur. Berarti masih sebagian besar masyarakat kita branggapan bahwa setinggi-tinggi anak perempuan di sekolahkan pasti ujung-ujugnya akan tetap berahir dalam tiga titik domistik itu.
Dapur, kasur, dan sumur itu pribahasa warisan dari nenenk moyang kita, yang di anggap oleh sebagian besar itu benar, dan di implimentasikan kedalam bawah sadar kita sejak kita ada dalam gendongan orang tua kita. Sehingga kita mempercayai sebagai suatu kebenaran yang sangat bersinggungan dengan agama dan nilai-nilai kemanusiaan. Walaupun dalam kaitannya dengan koadrat, dan itu adalah kebenaran Tuhan yang secara defactu, memang benar kalau perempuan mempunyai tugas repreduksi yang mendasar di banding dengan laki-laki yang Cuma punya hidungnya saja.
Akan tetapi pandangan itu tak dapat kita benarkan secara mutlak keberadaanya perempuan didunua ini sebagai alat repreduksi saja, dan pemuas keinginan hidung laki-laki saja. Kerena disisi lain telah mengabaikan nilai dan hak perempuan dalam wilayah kemanusiannya. Perlu kita rublik kembali bersama. Benarkah, nasib anak perempuan hanya berahir dalam tiga titik domistik lingkungan rumah tangga saja..?( sempit amat dunia kita yaaa…)
_Kasihku yang tercinta
Ketika Tuhan menurunkan kita kedunia, dengan rupa dan bentuk yang berbeda-beda, kita tak ada yang dapat menyanggahnya bahkan menolaknya. Kau terlahir dengan rupa dan bentuk yang jauh lebih indah dari aku yang hanya memiliki sepasang mata dan dan sepasang kaki dan tangan. Kau sangat sedap sekali untuk di pandang. Likuk tubuhmu yang anggun membuat aku iri bahkan ingin memiliki rupa dan tubuh seperti kamu. Tawamu yang manis membuatku tercuri hati untuk mempunyai warna senyuman seperti yang kau miliki yang selalu kau hidangkan sebelum dan selesai aku mengukir mimpi. Tingkah dan lirik suaramu begitu lembut kedengarannya dari pada suaraku yang hanya membuat bising telinga-telinga.
Tapi itu tak membuatku berbeda dari kau. Kita sama-sama makhluk yang diberikan jatah untuk hidup dan mengindahkan hidup yang kita jalani, yang telah di bekali hati, dan otak sebagai alat untuk mengindahkan warna kehidupan yang kita jalani. Tak ada perbedaan-perbedaan. Anggapan seperti itu Cuma sebatas kebodohan kita yang sering kita tidak sadari bahwa itu merupakan kesalahan yang sangat sangat besar. Dan kita sering mengkomsumsinya setiap hari.
            -kasihku…
Tau gak kau ,apa yang sebenarnya perbedaan yang kita miliki, Cuma kita berdu loh…(tapi yang mau ikut-ikutan it’s dosent matter dech..) tau gak kalau aku mempunyai tulang rusuk yang angka hitungannya tak sama antara yang kanan dan yang kiri, lebih banyak yang kiri satu. Berbeda dari yang kau miliki, kalau yang kamu miliki genap dan sama. tati  punyaku tidak, kurang satu, kamu tau kasihku, siapa dan ada dimana tulang rusukku yang satunya…? Bingung ya…. Gak usah bingung sayang… tinggal kamu pergi ke cermin yang besar dan kamu berdiri di depan cermin itu. Nah itu tulang rusukku yang satunya, yang bakalan kembali padaku dan menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Yang kan memberikan warna lain yang jauh lebih indah dan fantastik dari warna yang hanya aku lukis sendirian.
Engaku adalah bagian dari tubuhku yang oleh Tuhan dibuat bentuk yang indah dan bagus, yang di pisahkan dari aku dan natinya akan kembali lagi menjadi satu. Semua organ terpenting dari tubuh kita dibuat berpasang-pasangan loh.. tapi Cuma hati yang tidak, tau kenapa ? karna dari tubuh yang berbeda akan menjadi satu kerena hati. Nah hati aku dan hatimu akan menjadi sepasang. Yang kan mempertemukan dua hati yang sudah terpisah begitu lama. Menjadi sepasang hati dalam satu cinta.
Sebenarnya itu yang berbeda, tapi dari perbedaan itu akan menjadikan satu, dan kukuatan. Bukan satu kelemahan dan keterbatasan kita berbuat dan hidup sebagai manusiwi.
Tak terasa beberapa jam sudah berlalu di atas ranjang dan di bawah atap yang hanya memiliki beberapa palapon saja. Selimut senyumnya yang indah membuatku terasa sedikit ringan dan begitu asyik membuka mata pada jendela rumahku. Kulihat rintikan hujan sudah pada berubah menjadi sinar yang begitu terang menyinari amperan rumahku. Kicauan burung-burung pada lagi asyik-asyiknya menendangkan syair-syair kemarau yang berganti hujan. Beterbangan kesana-kemari seakan merayakan sebuah hari kemenangan. Sinar mentari yang semakin berani memasuki kamarku dari celah-celah atap yang berlubang seperti lubangnya cacing yang banyak dan kecil-kecil. Sinar itu masuk dan memantulkan cahaya hangatnya dari celahh-celah kecil itu. Membuatku terbujuk untuk menyingkap selimut dan membuka pintu, melihat lebih jelas keadaan di sekitaran rumahku yang di kelilingi pohon-pohon besar dan banyak burung-burung yang berbeda warna dan bentuk serta bunyinya. Akupun bergegas. Namun sebelum aku beranjak dari tempat tidurku ini, aku lihat kembali seyuman dalam lukisan itu yang dari tadi aku pegang. Emmmmmuach… kukecup dan kuletakkan dalam lamariku.
“wah….. indah benget…” kulihat percikan cahaya warna warni dalam pelangi itu. terkagum mataku melototi pelangi yang membentang indah di atas pohon yang berjejer di sekeliling rumahku. dan dalam pandangan itu ku lihat dua burung sedang melintasi cahaya warna pelangi itu. membentuk sebuah dermaga ketengan dan kedamaian dalam hati kecilku. ketukan cahaya itu mampu membuka relung hati terdalam yang memberikan Sesutu yang baru dan indah. sudah lama aku tak melihat pelangi hadir dalam birunya langit dan cerahnya awan, karna memang kemarau yang berkepanjangan mencekam keadaan sehingga semua rerumputan dan tumbuhan pada menguning dan kering. dan pelangipun enggan menampakkan wajah cantiknya bagi alam.
 Dan biasanya pelangi itu akan hadir jika selesai hujan. dan ternyata bener pelangi itu hadir dalam ujungnya hujan yang turun di pagi ini. aku bersyukur karena masih bisa melihat indahnya dan wajah cantiknya pelangi pagi ini.
 Tak pernah sebelumnya aku melihat pelangi yang begitu jelas dan indah seperti pagi ini dan juga burung yang melintasi cahaya pelangi itu. wah… pokoknya indah… sampek-sampek aku tak berucap kata dalam lisanku sedikitpun. karena takjubnya pemberian Tuhan pagi ini. aku hanya dapat merasakan dalam hati saja, dan menyusun kalimat-kalimat takjub dalam hati kecilku.
bagaimana aku bisa berkalimat dalam waktu yang sekejap.  pelangi itu hadir tidak dengan begitu lama. tapi sengatlah sebentar waktunya. Cuma beberapa menit saja, dan sedikit demi sedikit warnanya memudar dan meghilang dari pandangan. jika masih aku sibuk untuk menyusun kata-kata dan mengungkapkannya, keburu pelangi itu menghilang dari pandanganku.  nah, makanya aku tidak berkata apa-apa. lebih fokos dalam keindahan pelangi itu. dan merasakannya dalam hati saja. tapi aku mampu menerjemah arti hadirnya pelangi pagi ini. dan warna yang di timbulkan dari pelangi itu.
tau gak, apa yang membuat pelangi itu indah dan menyenangkan bagi setiap mata yang memandanaginya..? pelangi itu indah karena cahayanya yang berbeda-beda. jadi kalo pelangi itu Cuma setu warna saja,sok pasti orang –orang akan mengatakan pelangi itu jelek atau pelangi itu bukan hal yang menyenangkan. bener gak..? nah, karena cahaya warnanya yang beranikaragam, pelangi itu terlihat indah dan menyenangkan. apalgi hadirnya kepermukaan dalam suasana yang sejuk dan cerah. wah.. nambah salera untuk melihat dan menikmatinya.
tidak salah jika seseorang tokoh mengatakan bahwa berbeda itu indah. dan perbedaan adalah rahmat terindah Tuhan. karena kita akan tau eksistensi dari yang kita miliki dan yang kita timbulkan dari diri kita, yang tidak sama dari yang orang lain miliki. dan perbedaan itu bukan lantas satu cela yang memecahbelahkan, tapi sebagai satu sarana pemersatu dari perbedaan itu.
hitam, tidak akan dikatakan warna hitam jika tidak ada warna putih dan begitu sebaliknya dan seterusnya. karena kita tau itu hitam, karena perbedaan dari warna yang kita lihat. dan dari perbedaan itu, kita merasakan sebuah nilai yang lebih dan kita sering mengungkapkannya dengan indah. jadi bebar perbedaan adalah indah. seperti contoh pelangi. yang begitu indah dan membuat hati tenang dan nyaman merasakannya, karena dari warnanya yang berbeda-beda.
_kasihku yang aku cintai,
kita boleh mencapai kenikmatan dari jalan yang berbeda, dan mencicipi manisnya surga dari perbedaan warna yang kita lukis. tapi sepantasnya kita sama dalam hal eksistensi kita sebagai menusai ciptaan Tuhan. jangan pernah mendengarkan lagi kalau perempuan hanya berahir di tiga titik domisti saja. tutup rapat-rapat daun telingamu saat kata-kata itu menggempar kepermukaan langit. karena aku gak mau kau menangis dan bersedih karena anggapan bodoh itu ya..
kau berhak menjadi leader dan menjadi apa yang kau inginkan, yang impi-pikan. kamu berhak meujudkannya dan tak mungkin hanya berahir di tiga titik domistik itu saja. kau perjuangkan ya… karena hidupmu ini adalah milikmu, bukan milik siapa-siapa. dan kau yang akan menjalaninya dan merasakannya. bukan siapa-sispa. jadi ukirlah sendiri senada dengan keinginannya hatimu, jika kamu mampu. tapi aku yakin kamu pasti bisa. kan kamu, dah punya otak yang cerdas dan hati yang baik… jadi kamu pasti bisa untuk meujudkannya dan membongkarnya semua keinginanmu.
_kasihku yang cerdas,
aku tidak menolak kepermpuanmu, bahkan aku bangga dengan hal itu. aku bangga dengan koadratmu sebagai perempuan, sebab aku memahami  arti kehadiranmu dalam hidup ini dan eksistensi kesetaraan kita sebagai manusia. coba bayangkan jika seorang hawa tidak di ciptakan untuk adam, pasti adam akan merasa kesepian dan merasa kedinginan yang terus menerus mencekam dirinya. dan adam akan terus merasa bosan karena tak ada seorang pendamping yang menemani hidupnya. dan dari itu adam protes sama Allah agar di buatin seorang pendamping. dan permintaan itu di kabulkan, burujudlah seorang perempuan” hawa’” yang canti rupawan. seyumannya yang membius membuat adam pingin memeluknya langsung. seperti itulah yang aku fahami tentang berartinya kau sebagai perempuanku.
dan dalam lubuk hati ini masih tersimpan sejuta kata-kata tentang berartinya kehadiranmu untukku. aku begitu bersukur kau tercipta untuk menjadikan aku lebih sempurna dan tenang menjalani hidupku ini. aku menunggumi dengan warna indahmu yang kau rajut untukku kasih…
warna pelangi itu hilang dari pandanganku. pelangi itu memudar tanpa harus aku suruh, bahkan aku sangat tidak menginginkan pudarnya dari pandangnku. aku masih ingin berlama-lama memandanginya dan menatapnya. aku masih ingin terus berucap kalimat dalam keindahan itu. sungguh aku tak merelakan hilangnya dari pandanganku. tapi apa boleh buat, karena memang hanya seperti itu keindahan yang Tuhan berikan dari hadirnya pelangi itu dalam pagiku kali ini. “mungkin akan terus hadir dalam pagi-pagiku selanjutnya” harapku dalam hati sambil mengingat kekasihku yang ada dalam negri suciMu. dan dalam harapan itu aku meminta semoga pagi ini kekasihku lebih merasakan kenikmatan yang lebih dari yang aku rasakan saat ini. karena aku rasa kekasiku lebih pantas meresakan kebahagiaan yang jauh lebih nikmat dari aku. karena dia berada di tempat yang jauh lebih sempit ruang geraknya dari pada aku yang bebas mau kemana bukan karena eksistensinya sebagai perempuan, tetapi sebagai loker for of knowledge.
aku lukis kembali warna pelangi itu dalam lembaran buku harianku dengan tinta-tinta yang tersimpan rapi di laciku. ternyata tinta-tinta itu tak sempurna dengan warna yang timbul dari cahanya pelangi yang baru saja memudar dari lembaran hidupku. namun terus aku tumpahi dengan begitu pelan. mengikuti alunan hati yang berdendang. dendangan suara hati ku ceburkan lewat lukisan ini. dan dengan perasaan tenang dan nyaman aku mampu membuat lukisan serupa dengan pelangi yang baru saja hinggap di pagiku. walau lukisanku tak seindah dengan warna pelangi itu, namun aku meresa puas. selain dapat mengabadikan, aku juga bisa menceritakan pada cucuku nantinya bahwa tempat dari segala ketenangan adalah hati, dan hati adalah paling agungnya penilaian.
setelah semuanya selesai aku jadi merasakan sesuatu yang tidak sedap di cium. bau keringat dan sisa-sisa air liur yang mengring semakin terasa dari mana sumbernya. setelah aku sadari sendiri kalau sumbernya itu dari diriku sendiri. dengan segeranya aku membuka kaosku dan mengambil alat mandi di belakang pintu kamarku.
sesampai di depan kamar mandi, rasa malu untuk menelanjangi tubuhku mengusik fikiranku, bukan karena tubuhku yang bagus atau indah untuk dilihat, tapi karena rediasi dinginnya air yang ku rasakan begitu menyentuh tubuhku yang mungil. aku hanya dapat melototi jernihnya air dari balik pintu kamar mandi. kubayangkan seandainya air itu menyetubuhiku dengan dinginnya yang angkuh, pasti aku gak tahan, dan angkat tangan.!
“yanto, cepat mandinya, nich mau di ganti.. jangan malah bengong begok..” sontak ibuku dari dalam dapur memprotes prilakuku yang kayak anak kecil. suara lentangnya menyuruhku untuk cepat-cepat bercebur bersama air yang mulai tadi hanya di lihat saja.
tanpa ku jawab, diapun megerti. dan langsung aku bermain-main dengan dinginnya air itu.
“wukh.… dingin buanget…” seruku dalam hati, tapi tetap ku cebur tubuh ini bersama air yang ku setubuhi. ku lawan dinginnya air ini dengan kejantananku sebagai laki-laki. kubiarkan saja air-air itu menikmati tubuhku, agar ia merasa puas dengan tubuhku yang dari tadi Cuma malu-malu menyerahkan pada dekapan dinginnya.

“wahh… fress, segar dan it’s nice banget..” ternyata enak bener ya di setubuhi air-air itu, ku kira aku bakalan mati dalam dekapan dinginnya yan angkuh. tapi ternyata gak, malah yang aku rasakan jauh dari yang aku bayangkan. pinter juga ya, air itu melayani tamu-tamunya untuk tidak mendatanginya tapi ketika di layani sungguh sangat nyaman dan aman, hehehehe…
“ ku jelang matahari dengan segelas teh panas,
 dipagi ini ku bebas karena gak ada kelas,
diruang mata ini, kamar ini terasa luas,
letih dan lelah lambat-lambat terkuras,
teh sudah habis kerongkongan pun puas,
mulai kutulis semua kehidupan di kertas,
hari-hari yang keras, perasaan yang was-was, dan
 ruang gerakku yang terbatas
tinta yang keluar dari dalam pena
berirama dengan apa yang kurasa
dalam hati ini, ingin ku rubah semua
kehidupan menoton penuh luka putus asa
tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi
gantungkan yang tinggi agar semua terjadi…..”
Alunan lagu bondan prakosa terdengar dari kamar ponakanku yang berjudul “hidup berawal dari mimpi”. menyeruak dalam sendi-sendi tubuhku. meyuruhku untuk memulai hidup dengan hal kecil yang mudah untuk di mimipikan. kalau Cuma bermimpi aku bisa..!!!
_kasihku yang selalu ku mimpikan,
membahas sedikit tentang mimipi( bukan mimipi di siang bolong ya..) tapi ini tentang keinginan yang di impikan. bermimpi pada hal yang di cita-citakan. ada tokoh mengatakan bahwa “keinginan yang terucap (di mimpikan) adalah separuh dari kenyataan yang terujud” hal itu menyuruh kita untuk memfisualisasikan keinginan-keinginan yang ada dalam diri kita. memimpikan dan melafatkan apa yang kita inginkan pada book of dream  agar apa yang kita inginkan terujud seperti yang kita inginkan.
senada dengan hal tersebut, aku pernah mendengar percakapan dari seorang sahabat yang sangat akrab sekali.
“ hei sob, kok kamu dah punya mobil sich..?” Tanya seorang sahabatnya yang sudah lama gak bertemu.
“ya, itu mungkin jauh lebih dulu aku yang bermimpi untuk punya mobil ” jawab oleh temannya sambil menghidangkan senyuman dibibirnya
“yeh…. kamu ada’-ada’ saja…” balas dengan ledekan yang tak kalah saingnya dengan membungkam tawa yang membelah suasana menjadi gelegar.
“ gak, percaya kamu. aku sudah jauh-jauh yang dulu bermimpi untuk punya mobil xenia ini, dan kenyataanya aku bisa dapatin tahun ini.” jawab dengan muka yang agak serius dan sedikit tawa di wajahnya.
nah, dari percakapan itu sedikit menyimpulkan bahwa, sesuatu yang kita inginkan memang harus dimimpikan dulu jauh-jauh sebelum itu menjadi kenyataan. ya, walau pendapatku kurang masuk akal. tapi banyak kok yang sudah membuktikan dengan hal ini.
the sooner the better! betul bangets…  jadi, siapa yang dulu bermimpi maka dia yang kan lebih cepat meujudkan menjadi kenyataan. ya.. harus ada usaha dong. karena keinginan tanpa usaha sama halnya mimpi di siang bolong. tinggal sejauh mana kita berusaha dan berjuang, maka waktulah yang akan menjawabnya. semakin banyak kita jatuhnya maka semakin besar pula peluang yang akan kita raih. kenapa demikian, karena jika seseorang sudah banyak merasakan kegagalan (terjatuh) maka sebenarnya keberhasilan sudah sangat dekat sekali. nah, oleh sebab itu. buruan dari sekarang kita bermimpi yuk……….
pernah aku bercakap-cakap dengan seorang teman yang wah…sangat antosias bangat jika soal berharap(bermimpi). gaya wajahnya kelihatan banget kalau ia mempunyai satu pengatahuan tentang nilai positif memfisualisasikan sebuah keinginan yang di impi-impikan. “kalau mao bermimpi jangan setengah-setengah. besarkan aja. agar yang di dapat juga besar. karena Tuhan itu tergantung dengan fikiran hamba-hambanya 
kadang apa yang kita harap-harapkan, apa yang kita damba-dambakan, apa yang kita pinta setiap sujud, itu tak selamanya seirama dengan yang apa kita rasakan. manusia hanya dapat bermimpi, berharap dan berjuang. lebihnya adalah takdir sang Khaliq. harapan boleh tinggi, mimpi boleh besar. makanya tak salah jika ada pepatah mengatakan “ gantunglah cita-citamu setinggi langit ” hal itu menandakan manusia hanya dapat bermimpi dan berharap. dan harapan itu harus tinggi agar apa yang di dapat juga besar. bukan begitu kagak…..???
nah, itu harus juga ada dalam diri kita sebagai pemimpi(pengharap), karena tak selamanya mimpi yang kita impikan sesuai dengan kenyataan. wong juga namanya manusia yang jauh dari keterbatasan, yang bisa Cuma berharap, meminta dan bermimpi. bukan meujudkan. jadi harus ada rasa menerima dan ikhlas dengan kenyataan yang ada. agar tidak jadi orang gila. masak mau gila waktu muda. jangan dech…. lo mau bercanda, canda yang lain aja ya…
hem….. sudah jelaskan kalau hidup kita nech ada kaitan erat dengan pencipta. dan selamanya kita akan ada dalam kekuasaanNya. jadi jangan sampai keinginan kita di luar keinginanNya dan jangan menantangNya. kita yang meminta dan Dia yang member. kita yang bermimpi, Dia yang meujudkan. dan seterusnya. karena kita Cuma pengharap dan penikmat aja. jangan sampai menolak dengan pemberianNya, walau realitanya kadang tak sama dengan yang kita impi-impikan. karena Tuhan (sebagai pemberi) adalah yang lebih tau dari yang kita tau. karena paling baiknya rencana adalah rencanNya dan paling baiknya pemberian adalah pemberianNya. mungkin saat kita menerima sesuatu yang tak sesuai dengan harapan kita ada rencana besar Tuhan untuk kebaikan kita seterusnya. so. yakinlah dan tetap tersenyum dengan apa yang terjadi pada jalan kehidupan kita.
“sayang, aku rindu kamu, aku berangkat sekolah dulu ya……” tilisku dalam lembaran buku harianku. dan kututup rapat dangan kecupan pelangi yang aku lukis. emmmmmmmmuach….