Kecupan di Bawah Pelangi
Semoga
hari ini engkau bangun dengan senyum merkah di bibir manismu . Senyum yang
menjadikan kau semangat dan senang menjalani kehidupan yang kan kau jalani hari
ini. Senyum yang kan membawamu pada
kenikmatan hidup yang berwarna- warni.
Senyum yang kan memberikan percikan cahaya kedamaian pada kedalaman hatimu yang suci. Dan dengan percikan cahaya itu kan
kau temukan taburan kebahagian dalam setiap inci rerantingan yang berdaun hijau
kemilau. Yang dalam setiap lembarnya terdapat embun-embun yang sejuk, dingin, segar, dan menenangkan
bagi setiap mata yang memandanginya. Dan semoga, kau adalah orang yang paling beruntung hari ini.
“
bukan begitu, sayang….”
Pagi
ini aku bangun dengan selembar kertas yang berlukiskan senyuman yang terpancar
tulus. Ku lihat lekat-lekat lukisan itu, ku coba baca senyuman itu dari risalah
bibirnya yang cantik. Terus aku buka semakin dalam tentang senyumannya itu,
hingga fikiranku buntu pada ketakjuban senyumannya yang sedap. Dan kedua
bibirku berucap sendiri:
“Kau cantik banget, sayang…”
Senyuman
yang kau pancarkan memang bener-bener indah. Beda dari senyuman para pembajak
cinta. Aku dapat rasakan itu dari risalah bibirmu yang tulus.
Aku
jejaki semilir kelabu senyummu yang deras
Dari
lembaran kusam yang kasat mata
Terpotong-potong karna lemahnya pandangan yang mendosa
Namun
terus aku rangkai dari kalimat yang tak kumengarti
Yang
kau sampaikan dari risalah bibirmu yang cantik
Dalam
telaga matamu yang tenang
Tersampaikan
satu ketulusan yang suci
“
kau perempuan idamanku…”
Di
atas ranjangku aku masih males-malesan untuk beranjak. Sebenarnya bukan karena
empuk atau enak ada di atas ranjangku ini, jika harus jujur tentang tempat
tidurku ini, aku pasti mati kualat. Karna menahan malu. Tau gak kenapa? Duh….
Pokoknya jauh sih, dari bayangan yang ada dalam bayanganmu saat ini… ( jauh
lebih jellek…) makanya aku gak mau cerita, biar aku gak mati kualat. Hehehe…
tau gak kenapa, pagi ini aku gak mau bangun-bangun dari tempat tidurku yang tak
menyenangkan ini..? kar…na lukisan dalam kertas itu.. yeps! Bener. Lukisan itu
telah membuatku bener-bener terbius dalam senyumannya yang anggun. Senyuman
yang membuat hati ini terketuk-ketuk untuk terus melihatnya. Wah… pokoknya gak
bikin bosan dech…. Kenapa pakek bosan. Wong melihatnya adalah kedamaian dan
menikmatinya adalah keindahan.
Apalagi
pagi ini cuaca agak sedikit mendung, kurasakan rintik-rintik hujan yang terun
dengan begitu pelannya. Menambah porsi motku untuk terus melihat lukisan dalam
kertas itu. Dan dalam lingkaran kedinginan pagi ini, terdengar musik yang
teralun indah dari handpondku yang aku beli sejak aku lulus dari bangku sekolah
MTs. Makin nambah keinginan untuk berlama-lama memandangi dan menikmati
senyuman dalam lukisan itu.
Ketulusan dan manisnya yang
membuatku kerasan melihat lukisan itu,tak bosan-bosan jika melihatnya, pasti
pingin nambah jatah waktu untuk sekedar melihatnya. apalagi menikmatinya..
hehehehe…
Begitulah
keadaanku setiap hari, dan semoga keadaaanmu lebih dari yang aku rasakan..
seperti senyumu yang selalu membuatku semangat, senang dan tenag jika
melihatnya. Apalagi merasakan dan menikmatinya bersamamu.. pasti akan jauh lebih
dari yang aku rasakan saat ini…
Aku
sangat muak jika mengingat kata-kata temanku kemaren yang mengatkan bahwa:
perempuan adalah racun dunia, perempuan adalah penghancur, perempuan adalah
sebab munculnya masalah, bikin repot dan Cuma bisa bisingin telinga. Ingin
sekali aku membunuh perlahan kalimat itu dalam benakku, namun tak bisa. Karena
selalu mengaong-ngaong dalam fikiranku, tersa
mau memuncrat keluar dari benakku seakan menjadi predator yang siap
menyantap semua benda yang ada disektarnya. Karena kenapa, masak dia dengan
sombongnya mengatakn bahwa wanita adalah racun dunia tanpa membatasi perempuan
yang bagaimana. Tau-taunya dia bilang semua wanita. Rendah banget sich dia
menilai perempuan. Apa dia gak tau kalau yang melahirkannya adalah seorang
perempuan alias ibu.
Kenapa
aku sangat memberontak dengan kata-kata itu, karena apa yang aku rasakan sejauh
ini, hidup dalam pelukan cinta seorang wanita sengatlah menenangkan dan
mendamaikan hati. Sungguh aku merasakan kalau anuhgrah terbesarku saat ini
adalah nyawa cintaNya yang terus mengalir dalam aliran darahku dan detak
jantungku yang selalu menyebut dan memanggilNya dalam kerinduan. Dan dalam ujud
yang nyata terdapat dalam seorang wanita yang aku cintai dan kusayangi. Jadi
sangatlah salah sekali jika ada yang masih mau mengatakan wanita adalah racun
dunia. Penghancur, penyebab dari segala masalah dan yang lainnya. “ masak
cantik-cantik dibilang racun sich..?? gak logis,kan…?!”
Bukan
aku membela seorang wanita, tapi memang sebarnaya tak ada sepersenpun dalam
hati perempuan terdapat racun yang dapat membongkar dan membius orang menjadi
lemah dan tak berdaya. Yang membuat lemah dan tak berdaya adalah karna dirinya
yang tak mampu melawan ambisinya pada keinginannya.
Sebenarnya
tak ada perbedaan antara wanita dan laki-laki. Banyak dikalangan kita yang
sering mengklaim bahwa wanita jauh lebih rendah dan sempit ruang geraknya dalam
kehidupan sehari-hari dari pada laki-laki. Sering kali perempuan terpaksa
terpojok karena dijadikan warga kelas dua, baik dalam rumah tangga maupun
dilingkungan masyarakat, di kondisikan untuk menerima dan mengalah lantaran
sejak kecil sebagian besar dari kita tidak dididik dan tidak di biasakan untuk
memiliki daya tawar argumen yang kuat, kita tumbuh dalam atsmutfer yang selalu
menawarkan ketidakberdayaan sehingga sejak kecil posisi tawar kita juga
rendah/lemah. Tak heran, untuk banyak orang meyakini, citra perempuan sebagai
warga kelas dua sangat sulit untuk menggeser dalam pandangn masyarakat, apalagi
merubahnya. Dan dalam realita sebanarnya tak ada perbedan perempuan dan
laki-laki. Perempuan diciptakan untuk laki-laki, dan laki tak bisa hidup tanpa
perempuan.
Dan,
perempuan di ciptakan bukan hanya sebagai alat instrumentasi seksual demi
terpuasnya keinginan laki-laki saja. Dengan bentuk tubuh yang jauh lebih indah
dari orang laki, kulitnya, paras, rupa dan tingkahnya yang libih sedap dari
pandangan seorang laki-laki. Tidak hanya untuk dinikmati saja. Pasti Tuhan
punya maksud yang jauh lebih berharaga, juah lebih berharkat. Dan jauh lebih
indah dari itu ( kalau gak ada yang namanya perempuan di dunia ini, kasihan
banget dong para adam-adam. Masak jeruk makan jeruk. Hehehehe…)
Masih
banyak yang memfones bahwa wanita dan laki-laki adalah jauh berbeda. Anak
perempuan dan anak laki-laki derajat statusnya tak sama, kalau perempuan tetap
berakhir di tiga titik domistik saja: dapur, kasur, dan sumur. Berarti masih
sebagian besar masyarakat kita branggapan bahwa setinggi-tinggi anak perempuan
di sekolahkan pasti ujung-ujugnya akan tetap berahir dalam tiga titik domistik
itu.
Dapur,
kasur, dan sumur itu pribahasa warisan dari nenenk moyang kita, yang di anggap
oleh sebagian besar itu benar, dan di implimentasikan kedalam bawah sadar kita
sejak kita ada dalam gendongan orang tua kita. Sehingga kita mempercayai
sebagai suatu kebenaran yang sangat bersinggungan dengan agama dan nilai-nilai
kemanusiaan. Walaupun dalam kaitannya dengan koadrat, dan itu adalah kebenaran
Tuhan yang secara defactu, memang
benar kalau perempuan mempunyai tugas repreduksi yang mendasar di banding
dengan laki-laki yang Cuma punya hidungnya saja.
Akan
tetapi pandangan itu tak dapat kita benarkan secara mutlak keberadaanya
perempuan didunua ini sebagai alat repreduksi saja, dan pemuas keinginan hidung
laki-laki saja. Kerena disisi lain telah mengabaikan nilai dan hak perempuan
dalam wilayah kemanusiannya. Perlu kita rublik kembali bersama. Benarkah, nasib
anak perempuan hanya berahir dalam tiga titik domistik lingkungan rumah tangga
saja..?( sempit amat dunia kita yaaa…)
_Kasihku
yang tercinta
Ketika
Tuhan menurunkan kita kedunia, dengan rupa dan bentuk yang berbeda-beda, kita
tak ada yang dapat menyanggahnya bahkan menolaknya. Kau terlahir dengan rupa
dan bentuk yang jauh lebih indah dari aku yang hanya memiliki sepasang mata dan
dan sepasang kaki dan tangan. Kau sangat sedap sekali untuk di pandang. Likuk
tubuhmu yang anggun membuat aku iri bahkan ingin memiliki rupa dan tubuh
seperti kamu. Tawamu yang manis membuatku tercuri hati untuk mempunyai warna
senyuman seperti yang kau miliki yang selalu kau hidangkan sebelum dan selesai
aku mengukir mimpi. Tingkah dan lirik suaramu begitu lembut kedengarannya dari
pada suaraku yang hanya membuat bising telinga-telinga.
Tapi
itu tak membuatku berbeda dari kau. Kita sama-sama makhluk yang diberikan jatah
untuk hidup dan mengindahkan hidup yang kita jalani, yang telah di bekali hati,
dan otak sebagai alat untuk mengindahkan warna kehidupan yang kita jalani. Tak
ada perbedaan-perbedaan. Anggapan seperti itu Cuma sebatas kebodohan kita yang
sering kita tidak sadari bahwa itu merupakan kesalahan yang sangat sangat
besar. Dan kita sering mengkomsumsinya setiap hari.
-kasihku…
Tau
gak kau ,apa yang sebenarnya perbedaan yang kita miliki, Cuma kita berdu
loh…(tapi yang mau ikut-ikutan it’s dosent matter dech..) tau gak kalau aku
mempunyai tulang rusuk yang angka hitungannya tak sama antara yang kanan dan
yang kiri, lebih banyak yang kiri satu. Berbeda dari yang kau miliki, kalau yang
kamu miliki genap dan sama. tati punyaku
tidak, kurang satu, kamu tau kasihku, siapa dan ada dimana tulang rusukku yang
satunya…? Bingung ya…. Gak usah bingung sayang… tinggal kamu pergi ke cermin
yang besar dan kamu berdiri di depan cermin itu. Nah itu tulang rusukku yang
satunya, yang bakalan kembali padaku dan menjadi bagian terpenting dalam
hidupku. Yang kan memberikan warna lain yang jauh lebih indah dan fantastik
dari warna yang hanya aku lukis sendirian.
Engaku
adalah bagian dari tubuhku yang oleh Tuhan dibuat bentuk yang indah dan bagus,
yang di pisahkan dari aku dan natinya akan kembali lagi menjadi satu. Semua
organ terpenting dari tubuh kita dibuat berpasang-pasangan loh.. tapi Cuma hati
yang tidak, tau kenapa ? karna dari tubuh yang berbeda akan menjadi satu kerena
hati. Nah hati aku dan hatimu akan menjadi sepasang. Yang kan mempertemukan dua
hati yang sudah terpisah begitu lama. Menjadi sepasang hati dalam satu cinta.
Sebenarnya itu yang berbeda,
tapi dari perbedaan itu akan menjadikan satu, dan kukuatan. Bukan satu
kelemahan dan keterbatasan kita berbuat dan hidup sebagai manusiwi.
Tak
terasa beberapa jam sudah berlalu di atas ranjang dan di bawah atap yang hanya
memiliki beberapa palapon saja. Selimut senyumnya yang indah membuatku terasa
sedikit ringan dan begitu asyik membuka mata pada jendela rumahku. Kulihat
rintikan hujan sudah pada berubah menjadi sinar yang begitu terang menyinari
amperan rumahku. Kicauan burung-burung pada lagi asyik-asyiknya menendangkan
syair-syair kemarau yang berganti hujan. Beterbangan kesana-kemari seakan
merayakan sebuah hari kemenangan. Sinar mentari yang semakin berani memasuki
kamarku dari celah-celah atap yang berlubang seperti lubangnya cacing yang
banyak dan kecil-kecil. Sinar itu masuk dan memantulkan cahaya hangatnya dari
celahh-celah kecil itu. Membuatku terbujuk untuk menyingkap selimut dan membuka
pintu, melihat lebih jelas keadaan di sekitaran rumahku yang di kelilingi
pohon-pohon besar dan banyak burung-burung yang berbeda warna dan bentuk serta
bunyinya. Akupun bergegas. Namun sebelum aku beranjak dari tempat tidurku ini,
aku lihat kembali seyuman dalam lukisan itu yang dari tadi aku pegang.
Emmmmmuach… kukecup dan kuletakkan dalam lamariku.
“wah…..
indah benget…” kulihat percikan cahaya warna warni dalam pelangi itu. terkagum
mataku melototi pelangi yang membentang indah di atas pohon yang berjejer di
sekeliling rumahku. dan dalam pandangan itu ku lihat dua burung sedang
melintasi cahaya warna pelangi itu. membentuk sebuah dermaga ketengan dan
kedamaian dalam hati kecilku. ketukan cahaya itu mampu membuka relung hati
terdalam yang memberikan Sesutu yang baru dan indah. sudah lama aku tak melihat
pelangi hadir dalam birunya langit dan cerahnya awan, karna memang kemarau yang
berkepanjangan mencekam keadaan sehingga semua rerumputan dan tumbuhan pada
menguning dan kering. dan pelangipun enggan menampakkan wajah cantiknya bagi
alam.
Dan biasanya pelangi itu akan hadir jika
selesai hujan. dan ternyata bener pelangi itu hadir dalam ujungnya hujan yang
turun di pagi ini. aku bersyukur karena masih bisa melihat indahnya dan wajah
cantiknya pelangi pagi ini.
Tak pernah sebelumnya aku melihat pelangi yang
begitu jelas dan indah seperti pagi ini dan juga burung yang melintasi cahaya
pelangi itu. wah… pokoknya indah… sampek-sampek aku tak berucap kata dalam
lisanku sedikitpun. karena takjubnya pemberian Tuhan pagi ini. aku hanya dapat
merasakan dalam hati saja, dan menyusun kalimat-kalimat takjub dalam hati
kecilku.
bagaimana
aku bisa berkalimat dalam waktu yang sekejap.
pelangi itu hadir tidak dengan begitu lama. tapi sengatlah sebentar
waktunya. Cuma beberapa menit saja, dan sedikit demi sedikit warnanya memudar dan
meghilang dari pandangan. jika masih aku sibuk untuk menyusun kata-kata dan
mengungkapkannya, keburu pelangi itu menghilang dari pandanganku. nah, makanya aku tidak berkata apa-apa. lebih
fokos dalam keindahan pelangi itu. dan merasakannya dalam hati saja. tapi aku
mampu menerjemah arti hadirnya pelangi pagi ini. dan warna yang di timbulkan
dari pelangi itu.
tau
gak, apa yang membuat pelangi itu indah dan menyenangkan bagi setiap mata yang
memandanaginya..? pelangi itu indah karena cahayanya yang berbeda-beda. jadi
kalo pelangi itu Cuma setu warna saja,sok pasti orang –orang akan mengatakan
pelangi itu jelek atau pelangi itu bukan hal yang menyenangkan. bener gak..?
nah, karena cahaya warnanya yang beranikaragam, pelangi itu terlihat indah dan
menyenangkan. apalgi hadirnya kepermukaan dalam suasana yang sejuk dan cerah.
wah.. nambah salera untuk melihat dan menikmatinya.
tidak
salah jika seseorang tokoh mengatakan bahwa berbeda itu indah. dan perbedaan
adalah rahmat terindah Tuhan. karena kita akan tau eksistensi dari yang kita
miliki dan yang kita timbulkan dari diri kita, yang tidak sama dari yang orang
lain miliki. dan perbedaan itu bukan lantas satu cela yang memecahbelahkan,
tapi sebagai satu sarana pemersatu dari perbedaan itu.
hitam,
tidak akan dikatakan warna hitam jika tidak ada warna putih dan begitu
sebaliknya dan seterusnya. karena kita tau itu hitam, karena perbedaan dari
warna yang kita lihat. dan dari perbedaan itu, kita merasakan sebuah nilai yang
lebih dan kita sering mengungkapkannya dengan indah. jadi bebar perbedaan adalah
indah. seperti contoh pelangi. yang begitu indah dan membuat hati tenang dan
nyaman merasakannya, karena dari warnanya yang berbeda-beda.
_kasihku
yang aku cintai,
kita
boleh mencapai kenikmatan dari jalan yang berbeda, dan mencicipi manisnya surga
dari perbedaan warna yang kita lukis. tapi sepantasnya kita sama dalam hal eksistensi
kita sebagai menusai ciptaan Tuhan. jangan pernah mendengarkan lagi kalau
perempuan hanya berahir di tiga titik domisti saja. tutup rapat-rapat daun
telingamu saat kata-kata itu menggempar kepermukaan langit. karena aku gak mau
kau menangis dan bersedih karena anggapan bodoh itu ya..
kau
berhak menjadi leader dan menjadi apa yang kau inginkan, yang impi-pikan. kamu
berhak meujudkannya dan tak mungkin hanya berahir di tiga titik domistik itu
saja. kau perjuangkan ya… karena hidupmu ini adalah milikmu, bukan milik
siapa-siapa. dan kau yang akan menjalaninya dan merasakannya. bukan
siapa-sispa. jadi ukirlah sendiri senada dengan keinginannya hatimu, jika kamu
mampu. tapi aku yakin kamu pasti bisa. kan kamu, dah punya otak yang cerdas dan
hati yang baik… jadi kamu pasti bisa untuk meujudkannya dan membongkarnya semua
keinginanmu.
_kasihku
yang cerdas,
aku
tidak menolak kepermpuanmu, bahkan aku bangga dengan hal itu. aku bangga dengan
koadratmu sebagai perempuan, sebab aku memahami
arti kehadiranmu dalam hidup ini dan eksistensi kesetaraan kita sebagai
manusia. coba bayangkan jika seorang hawa tidak di ciptakan untuk adam, pasti
adam akan merasa kesepian dan merasa kedinginan yang terus menerus mencekam
dirinya. dan adam akan terus merasa bosan karena tak ada seorang pendamping
yang menemani hidupnya. dan dari itu adam protes sama Allah agar di buatin
seorang pendamping. dan permintaan itu di kabulkan, burujudlah seorang
perempuan” hawa’” yang canti rupawan. seyumannya yang membius membuat adam
pingin memeluknya langsung. seperti itulah yang aku fahami tentang berartinya
kau sebagai perempuanku.
dan
dalam lubuk hati ini masih tersimpan sejuta kata-kata tentang berartinya
kehadiranmu untukku. aku begitu bersukur kau tercipta untuk menjadikan aku
lebih sempurna dan tenang menjalani hidupku ini. aku menunggumi dengan warna
indahmu yang kau rajut untukku kasih…
warna
pelangi itu hilang dari pandanganku. pelangi itu memudar tanpa harus aku suruh,
bahkan aku sangat tidak menginginkan pudarnya dari pandangnku. aku masih ingin
berlama-lama memandanginya dan menatapnya. aku masih ingin terus berucap
kalimat dalam keindahan itu. sungguh aku tak merelakan hilangnya dari
pandanganku. tapi apa boleh buat, karena memang hanya seperti itu keindahan
yang Tuhan berikan dari hadirnya pelangi itu dalam pagiku kali ini. “mungkin
akan terus hadir dalam pagi-pagiku selanjutnya” harapku dalam hati sambil
mengingat kekasihku yang ada dalam negri suciMu. dan dalam harapan itu aku
meminta semoga pagi ini kekasihku lebih merasakan kenikmatan yang lebih dari
yang aku rasakan saat ini. karena aku rasa kekasiku lebih pantas meresakan
kebahagiaan yang jauh lebih nikmat dari aku. karena dia berada di tempat yang
jauh lebih sempit ruang geraknya dari pada aku yang bebas mau kemana bukan
karena eksistensinya sebagai perempuan, tetapi sebagai loker for of knowledge.
aku
lukis kembali warna pelangi itu dalam lembaran buku harianku dengan tinta-tinta
yang tersimpan rapi di laciku. ternyata tinta-tinta itu tak sempurna dengan
warna yang timbul dari cahanya pelangi yang baru saja memudar dari lembaran
hidupku. namun terus aku tumpahi dengan begitu pelan. mengikuti alunan hati
yang berdendang. dendangan suara hati ku ceburkan lewat lukisan ini. dan dengan
perasaan tenang dan nyaman aku mampu membuat lukisan serupa dengan pelangi yang
baru saja hinggap di pagiku. walau lukisanku tak seindah dengan warna pelangi
itu, namun aku meresa puas. selain dapat mengabadikan, aku juga bisa
menceritakan pada cucuku nantinya bahwa tempat dari segala ketenangan adalah
hati, dan hati adalah paling agungnya penilaian.
setelah
semuanya selesai aku jadi merasakan sesuatu yang tidak sedap di cium. bau
keringat dan sisa-sisa air liur yang mengring semakin terasa dari mana
sumbernya. setelah aku sadari sendiri kalau sumbernya itu dari diriku sendiri.
dengan segeranya aku membuka kaosku dan mengambil alat mandi di belakang pintu
kamarku.
sesampai
di depan kamar mandi, rasa malu untuk menelanjangi tubuhku mengusik fikiranku,
bukan karena tubuhku yang bagus atau indah untuk dilihat, tapi karena rediasi
dinginnya air yang ku rasakan begitu menyentuh tubuhku yang mungil. aku hanya
dapat melototi jernihnya air dari balik pintu kamar mandi. kubayangkan
seandainya air itu menyetubuhiku dengan dinginnya yang angkuh, pasti aku gak
tahan, dan angkat tangan.!
“yanto,
cepat mandinya, nich mau di ganti.. jangan malah bengong begok..” sontak ibuku
dari dalam dapur memprotes prilakuku yang kayak anak kecil. suara lentangnya
menyuruhku untuk cepat-cepat bercebur bersama air yang mulai tadi hanya di
lihat saja.
tanpa
ku jawab, diapun megerti. dan langsung aku bermain-main dengan dinginnya air
itu.
“wukh.…
dingin buanget…” seruku dalam hati, tapi tetap ku cebur tubuh ini bersama air
yang ku setubuhi. ku lawan dinginnya air ini dengan kejantananku sebagai
laki-laki. kubiarkan saja air-air itu menikmati tubuhku, agar ia merasa puas
dengan tubuhku yang dari tadi Cuma malu-malu menyerahkan pada dekapan
dinginnya.
“wahh…
fress, segar dan it’s nice banget..” ternyata enak bener ya di setubuhi air-air
itu, ku kira aku bakalan mati dalam dekapan dinginnya yan angkuh. tapi ternyata
gak, malah yang aku rasakan jauh dari yang aku bayangkan. pinter juga ya, air
itu melayani tamu-tamunya untuk tidak mendatanginya tapi ketika di layani
sungguh sangat nyaman dan aman, hehehehe…
“ ku
jelang matahari dengan segelas teh panas,
dipagi ini ku bebas karena gak ada kelas,
diruang
mata ini, kamar ini terasa luas,
letih
dan lelah lambat-lambat terkuras,
teh
sudah habis kerongkongan pun puas,
mulai
kutulis semua kehidupan di kertas,
hari-hari
yang keras, perasaan yang was-was, dan
ruang gerakku yang terbatas
tinta
yang keluar dari dalam pena
berirama
dengan apa yang kurasa
dalam
hati ini, ingin ku rubah semua
kehidupan
menoton penuh luka putus asa
tinggalkanlah
gengsi, hidup berawal dari mimpi
gantungkan
yang tinggi agar semua terjadi…..”
Alunan lagu bondan prakosa terdengar dari kamar
ponakanku yang berjudul “hidup berawal
dari mimpi”. menyeruak dalam sendi-sendi tubuhku. meyuruhku untuk memulai
hidup dengan hal kecil yang mudah untuk di mimipikan. kalau Cuma bermimpi aku
bisa..!!!
_kasihku yang selalu ku mimpikan,
membahas sedikit tentang mimipi( bukan mimipi di siang
bolong ya..) tapi ini tentang keinginan yang di impikan. bermimpi pada hal yang
di cita-citakan. ada tokoh mengatakan bahwa “keinginan
yang terucap (di mimpikan) adalah separuh dari kenyataan yang terujud” hal
itu menyuruh kita untuk memfisualisasikan keinginan-keinginan yang ada dalam
diri kita. memimpikan dan melafatkan apa yang kita inginkan pada book of dream agar apa yang kita inginkan terujud
seperti yang kita inginkan.
senada dengan hal tersebut, aku pernah mendengar
percakapan dari seorang sahabat yang sangat akrab sekali.
“ hei sob, kok kamu dah punya mobil sich..?” Tanya
seorang sahabatnya yang sudah lama gak bertemu.
“ya, itu mungkin jauh lebih dulu aku yang bermimpi untuk
punya mobil ” jawab oleh temannya sambil menghidangkan senyuman dibibirnya
“yeh…. kamu ada’-ada’ saja…” balas dengan ledekan yang
tak kalah saingnya dengan membungkam tawa yang membelah suasana menjadi
gelegar.
“ gak, percaya kamu. aku sudah jauh-jauh yang dulu
bermimpi untuk punya mobil xenia ini, dan kenyataanya aku bisa dapatin tahun
ini.” jawab dengan muka yang agak serius dan sedikit tawa di wajahnya.
nah, dari percakapan itu sedikit menyimpulkan bahwa,
sesuatu yang kita inginkan memang harus dimimpikan dulu jauh-jauh sebelum itu
menjadi kenyataan. ya, walau pendapatku kurang masuk akal. tapi banyak kok yang
sudah membuktikan dengan hal ini.
the sooner the
better! betul bangets… jadi, siapa yang dulu bermimpi maka dia yang
kan lebih cepat meujudkan menjadi kenyataan. ya.. harus ada usaha dong. karena
keinginan tanpa usaha sama halnya mimpi di siang bolong. tinggal sejauh mana
kita berusaha dan berjuang, maka waktulah yang akan menjawabnya. semakin banyak
kita jatuhnya maka semakin besar pula peluang yang akan kita raih. kenapa
demikian, karena jika seseorang sudah banyak merasakan kegagalan (terjatuh)
maka sebenarnya keberhasilan sudah sangat dekat sekali. nah, oleh sebab itu.
buruan dari sekarang kita bermimpi yuk……….
pernah aku bercakap-cakap dengan seorang teman yang
wah…sangat antosias bangat jika soal berharap(bermimpi). gaya wajahnya
kelihatan banget kalau ia mempunyai satu pengatahuan tentang nilai positif
memfisualisasikan sebuah keinginan yang di impi-impikan. “kalau mao bermimpi
jangan setengah-setengah. besarkan aja. agar yang di dapat juga besar. karena
Tuhan itu tergantung dengan fikiran hamba-hambanya ”
kadang apa yang kita harap-harapkan, apa yang kita
damba-dambakan, apa yang kita pinta setiap sujud, itu tak selamanya seirama
dengan yang apa kita rasakan. manusia hanya dapat bermimpi, berharap dan
berjuang. lebihnya adalah takdir sang Khaliq. harapan boleh tinggi, mimpi boleh
besar. makanya tak salah jika ada pepatah mengatakan “ gantunglah cita-citamu setinggi langit ” hal itu menandakan manusia
hanya dapat bermimpi dan berharap. dan harapan itu harus tinggi agar apa yang
di dapat juga besar. bukan begitu kagak…..???
nah, itu harus juga ada dalam diri kita sebagai pemimpi(pengharap),
karena tak selamanya mimpi yang kita impikan sesuai dengan kenyataan. wong juga
namanya manusia yang jauh dari keterbatasan, yang bisa Cuma berharap, meminta
dan bermimpi. bukan meujudkan. jadi harus ada rasa menerima dan ikhlas dengan kenyataan
yang ada. agar tidak jadi orang gila. masak
mau gila waktu muda. jangan dech…. lo mau bercanda, canda yang lain aja ya…
hem….. sudah jelaskan kalau hidup kita nech ada kaitan
erat dengan pencipta. dan selamanya kita akan ada dalam kekuasaanNya. jadi
jangan sampai keinginan kita di luar keinginanNya dan jangan menantangNya. kita
yang meminta dan Dia yang member. kita yang bermimpi, Dia yang meujudkan. dan
seterusnya. karena kita Cuma pengharap dan penikmat aja. jangan sampai menolak
dengan pemberianNya, walau realitanya kadang tak sama dengan yang kita
impi-impikan. karena Tuhan (sebagai pemberi) adalah yang lebih tau dari yang
kita tau. karena paling baiknya rencana adalah rencanNya dan paling baiknya
pemberian adalah pemberianNya. mungkin saat kita menerima sesuatu yang tak
sesuai dengan harapan kita ada rencana besar Tuhan untuk kebaikan kita
seterusnya. so. yakinlah dan tetap tersenyum dengan apa yang terjadi pada jalan
kehidupan kita.
“sayang, aku rindu kamu, aku berangkat sekolah dulu ya……”
tilisku dalam lembaran buku harianku. dan kututup rapat dangan kecupan pelangi
yang aku lukis. emmmmmmmmuach….